Bisnistoday.com – PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (JAI)
merupakan satu satunya perusahaan dalam bidang jasa pemanduan dan penundaan
yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sejak 22 Desember 2017.
Emiten dengan kode (thicker) IPCM ini merupakan anggota dari IPC Group (PT
Pelabuhan Indonesia II (Persero)) dengan komposisi kepemilikan saham IPC
76,89%, PT Multi Terminal Indonesia 0,11% dan publik 23%.
Bisnis utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang
pelayanan jasa pemanduan dan jasa penundaaan dengan pangsa pasar utama yaitu
melayani kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) yang meliputi 11 (sebelas) pelabuhan. Pada tahun 2017
Perseroan mulai memperluas sayap bisnisnya dengan melayani angkutan laut
(shipping) dan pengelolaan kapal.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Dawam
Atmosudiro menyampaikan bahwa selama tahun 2017
Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih 2,86 % dari Rp. 117,06
Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 120,41 Miliar di tahun 2017. Pertumbuhan laba Perseroan terutama berasal
dari peningkatan pendapatan penundaan sebesar 2,57%, sedangkan biaya usaha
mengalami penurunan 7,60%.
Perseroan tetap dapat menunjukkan pertumbuhan kinerja yang
baik dengan peningkatan laba tersebut di atas pasca restrukturisasi bisnis,
dimana sejak tahun 2017 Perseroan hanya fokus melaksanakan kegiatan pelayanan
kapal yaitu jasa penundaan di wilayah kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
sehingga Perseroan tidak lagi mencatat pendapatan jasa Pemanduan di wilayah
kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Meskipun dari sisi pendapatan jasa
pemanduan sudah tidak ada, namun dari sisi pendapatan jasa penundaan mengalami
peningkatan sebesar 2,57% dari Rp. 668,2 Miliar di tahun 2016 menjadi Rp. 685,4
Miliar tahun 2017. Selain itu pada tahun 2017 kegiatan shipping sudah mulai
memberikan kontribusi pendapatan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 34,12
Miliar serta adanya tambahan pendapatan dari pengelolaan kapal sebesar Rp.
19,74 Miliar.
Dari sisi kinerja pelayanan dan produksi, kapal yang
dilayani tahun 2017 sebesar 27.347 unit, meningkat 12,75 % dari tahun 2016
sebesar 24.253 unit. Produksi dalam GT juga mengalami peningkatan, GT kapal
tahun 2017 sebesar 545.246 GT, meningkat 21,13 % dari tahun 2016 sebesar
450.119 GT.
Dawam Atmosudiro lebih lanjut menyatakan sangat bersyukur
bahwa Perseroan berhasil melalui tahun 2017 dengan kinerja yang sangat baik
dimana pada periode tersebut Perseroan melaksanakan beberapa aksi korporasi
yang luar biasa, yaitu restrukturisasi bisnis khususnya perubahan kebijakan
pengelolaan Pemanduan dan Penundaan di wilayah PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero).
Pada tahun 2017 Perseroan sudah berhasil memperoleh izin
sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sebagai modal utama Perseroan untuk
melaksanakan ekspansi bisnis di bidang Pemanduan dan Penundaan di seluruh
Indonesia.
Perseroan juga berhasil menutup tahun 2017 dengan kesuksesan
pelaksanaan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana pada hari pertama
perdagangan saham Perseroan di bursa, harga saham naik dari harga saham perdana
sebesar Rp. 380 per lembar saham naik menjadi Rp. 402 per lembar saham, dan
terus bergerak naik menjadi Rp.434 per lembar saham pada penutupan tahun 2017.
kormen
Normal
0
false
false
false
IN
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}