Bisnistoday- Sudah bukan rahasia lagi jika Bandung terkenal sebagai surganya belanja!.Baik untuk fashion maupun kulinernya. Dengan letak geografis pegunungan serta udara yang sejuk, menjadikan kota kembang sebagai destinasi favorit liburan keluarga.
Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, ditemui saat pembukaan RasaLokal Bandung, Minggu, 18/03/ 2018, mengatakan kunjungan wisatawan di Bandung mencapai 7 juta jiwa per tahunnya. Dan angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Perputaran uang di bidang transportasi, hotel dan makanan di Bandung pun mencapai Rp7 Triliun per tahunnya. Destinasi kuliner dan oleh-oleh termasuk salah satu yang kita banggakan karena banyak menyumbang devisa,” ujar Ridwan disela-sela pembukaan outlet RasaLokal.
Orang nomor satu di Bandung itu tak luput kekagumannya pada RasaLokal, dimana produk-produk yang ada disini merupakan hasil produk dari UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) lokal Bandung.
“RasaLokal ini menggandeng para UMKM lokal dan ini perlu diapresiasi. Dan mudah-mudahan langkah ini bisa ditiru oleh yang lain,” ujarnya.
Bandung sendiri memang terkenal dengan surga kulinernya. Banyak pelaku-pelaku UMKM tumbuh subur disini. Tidak heran jika produk yang dihasilkan selalu menjadi hits dan primadona masyarakat tanah air.
CEO Rasalokal Chandra Kurnia, mengatakan, RasaLokal di Bandung merupakan outlet ketiganya dimana sebelumnya sudah buka di Bali pada Desember 2017, dan di Surabaya pada 28 Januari 2018 lalu.
“Produk-produk yang ada disini memang dipasok oleh UMKM lokal. Kami melihat Bandung ini potensi kulinernya sangat besar sekali. Sayangnya potensi mereka masih jarang yang mengangkatnya,” ujar Chandra.
Lanjut Chandra, pihaknya menggandeng beberapa teman untuk menggarap RasaLokal. Seperti halnya Glen dan Chelsea dan Rio Motret.
” Kami bersepakat mengangkat makanan lokal Nusantara itu melalui sebuah cita rasa yang khas daerah setempat dalam bentuk oleh-oleh yang praktis, yang bisa dinikmati siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Dari sanalah perjalanan kami dimulai, berawal dari satu visi yakni ingin mengangkat kembali kearifan kuliner lokal Nusantara,” ujar Chandra.
Ditemui di tempat yang sama Budi Usman, yang juga salah satu founder RasaLokal dan founder SBM ProIndonesia, mengatakan kini banyak orang yang membuka toko oleh-oleh.
“Sayangnya produk-produk yang ada di toko kue mereka tidak mengangkat makanan khas daerah tersebut. Yang mereka jual malah katakanlah makanan luar negeri. Nah dari sinilah akhirnya RasaLokal berdiri” ujar Budi dengan nada sendu.
RasaLokal sendiri lanjut Budi, menggandeng UMKM Bandung binaan SBM ProIndonesia, dimana ada sekitar 10 brand masuk kesini. Dan seiring dengan waktu akan bertambah dan optimis akan memenuhi semua rak-rak yang ada di RasaLokal. Brand tersebut seperti, Serasa Food, Kelapa Indung, Kebun, Gari-gari dan lain sebagainya.
“RasaLokal sendiri adalah produk binaan kita dari awal. Pak Chandra sudah ikut program SBM ProIndonesia sejak dari 3 tahun lalu. Kita bantu pak Chandra bersama Glen dan Chelsea waktu mau buat business RasaLokal. Saya jadi penasehat dan coach mereka,” ungkap Budi.
Kedepannya dimanapun RasaLokal, Budi berharap akan terus berkolaborasi dan menggandeng dengan UMKM binaan SBM ProIndonesia maupun lainnya.
Tahun ini RasaLokal akan terus ekspansi ke beberapa daerah di tanah air khususnya daerah-daerah wisata. “Investasi RasaLokal Bandung ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit yakni sekitar Rp1 milliar,” tutup Chandra. Dewi