BTN Tantang Anak Muda Ubah Ide Jadi Rumah

BISNISTODAY.COM, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengajak generasi muda Indonesia untuk mewujudkan ide-ide inovatif menjadi solusi untuk hunian yang terjangkau dan berkelanjutan melalui ajang kompetisi BTN Housingpreneur 2025.

Pasalnya, BTN melihat generasi muda memiliki potensi yang tidak terbatas untuk menciptakan konsep yang dapat memecahkan masalah ketersediaan hunian di masa depan.

Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, BTN telah membuka pendaftaran BTN Housingpreneur bagi para peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, developer dan pengusaha, serta masyarakat umum non-mahasiswa sejak 22 Oktober 2025 dan akan ditutup pada 15 Desember 2025. Tidak tanggung-tanggung, sebagai bentuk apresiasi bagi ide-ide brilian yang akan muncul, BTN telah menyiapkan total hadiah mencapai miliaran rupiah.

“BTN Housingpreneur hadir untuk mendorong generasi muda menciptakan ide-ide inovatif sehingga ekosistem perumahan di Indonesia bisa bertumbuh lebih cepat, lebih terjangkau, sekaligus sustainable. Oleh sebab itu, kami mengundang orang-orang muda untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini selagi masih ada waktu sebelum registrasi ditutup,” ujar Ramon dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/12).

Ramon menilai, komitmen BTN untuk menjaring generasi muda melalui BTN Housingpreneur juga didorong oleh fakta bahwa akan ada lebih banyak orang berusia muda yang membutuhkan tempat tinggal di Indonesia di masa depan. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar satu juta pernikahan baru setiap tahunnya di Indonesia, sehingga rasio kebutuhan akan hunian masih tinggi.

Pada saat yang sama, backlog atau kekurangan rumah di Indonesia juga masih berada di angka 11,39 juta, serta setidaknya 26 juta keluarga masih tinggal di rumah yang tidak layak huni. Kondisi ini, kata Ramon, perlu dipecahkan dengan terobosan ide-ide inovatif yang umumnya muncul dari kalangan usia muda.

“Melalui ide-ide mereka, generasi muda juga dapat berkontribusi dalam menggerakkan sektor perumahan dan perekonomian secara keseluruhan, karena sektor ini memiliki multiplier effect yang sangat besar dan cakupan ekonominya sangat terdistribusi hingga ke level UMKM seperti toko bahan bangunan, logistik, dan jasa pertukangan,” tuturnya.

Melihat besarnya potensi kontribusi generasi muda terhadap sektor perumahan nasional, BTN membuka berbagai sub kategori lomba di BTN Housingpreneur. Ramon menjelaskan, dalam konteks BTN Housingpreneur, generasi muda yang dimaksud tidak terbatas pada mahasiswa, melainkan juga termasuk para developer dan pengusaha muda di bidang perumahan maupun startup terkait sektor properti, serta masyarakat umum non-mahasiswa dari berbagai kalangan yang memiliki ide inovatif terkait hunian.

Bedanya, untuk kategori mahasiswa, peserta hanya perlu menyajikan ide orisinal untuk desain rumah ataupun inovasi hunian lainnya yang diajukan, beserta estimasi biaya sederhana untuk pengembangannya berdasarkan perhitungan yang realistis.

“Berbeda dengan kategori developer dan pengusaha yang bentuk inovasinya sudah berupa proyek, ataupun berupa proposal bisnis bagi peserta dari kategori umum non-mahasiswa, peserta dari kategori mahasiswa untuk sub kategori Rumah Nusantara, sebagai contoh, dapat menyajikan ide dan konsep orisinal berupa sketsa, render, atau maket digital dan narasi singkat untuk desain rumah yang diajukan,” jelas Ramon.

Untuk lebih efektif menjaring generasi muda terutama kalangan mahasiswa, BTN telah menggelar roadshow BTN Housingpreneur 2025 di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar dengan melibatkan universitas-universitas ternama sebagai tuan rumah. Kick-Off BTN Housingpreneur 2025 juga telah dilaksanakan di Universitas Indonesia, Depok, belum lama ini.

Dalam sambutannya saat Kick Off, Direktur Pengembangan Kerja Sama, Komersialisasi Aset, dan Kawasan Terpadu Universitas Indonesia, Winny Hanifiati Warouw mengatakan, BTN Housingpreneur merupakan kesempatan berharga bagi para mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menciptakan ide-ide inovatif, sehingga tidak berhenti menjadi wacana di ruang akademik saja.

“Bagi para mahasiswa dan wirausahawan muda, kegiatan ini merupakan kesempatan emas untuk kita bisa belajar, berjejaring atau networking untuk menunjukkan kemampuan, dan menjadi wujud nyata yang bisa diberikan kepada negara Indonesia,” ujar Winny.

Adapun, informasi lengkap terkait ajang kompetisi ini dapat dicek di btnhousingpreneur.com atau akun instagram @btnhousingpreneur. Selain memperebutkan hadiah senilai total Ro1,5 miliar, ajang ini juga memberi kesempatan bagi pemenangnya mendapatkan akses ke ekosistem perumahan nasional.

Ulang Tahun Ke-49 KPR, BTN Tawarkan Suku Bunga KPR 2,65% di 6 Kota Besar

BISNISTODAY.COM, Jakarta–Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menghadirkan program suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 2,65% fixed tiga tahun, yang diberikan secara khusus dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun KPR BTN yang ke-49.

Program ini menjadi salah satu upaya BTN untuk menjaga posisinya sebagai market leader KPR di Indonesia sekaligus mendukung masyarakat dalam mewujudkan hunian impian secara lebih terjangkau.

Head of Mortgage & Secured Loan Division BTN Sri Soekminiarni menjelaskan bahwa momentum HUT KPR BTN ini dimaknai dengan penyelenggaraan Bale Festival, sebuah pameran gaya hidup yang menggabungkan kebutuhan properti, furnitur, home appliances, food & beverages, fashion, hingga produk perjalanan wisata. Melalui festival tersebut, BTN tidak hanya menghadirkan suku bunga spesial, tetapi juga memberikan berbagai kemudahan tambahan seperti gratis biaya provisi, diskon asuransi jiwa, dan serangkaian penawaran menarik melalui Bale by BTN.

“Kehadiran KPR BTN selama 49 tahun telah membantu jutaan keluarga Indonesia memiliki rumah dengan cara yang terjangkau. Di momentum ulang tahun ini, kami berharap masyarakat tidak hanya mudah memiliki rumah, tetapi juga mudah mengisi rumah dan menikmati waktu bersama keluarga melalui berbagai kolaborasi yang kami hadirkan di Bale Festival,” ujar Rini di Jakarta, Rabu (11/12).

Bale Festival digelar secara serentak pada 9–14 Desember 2025 di enam kota besar, yaitu Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Pontianak, dan Makassar. Setiap kota menghadirkan konsep expo yang memperkuat kolaborasi BTN bersama para mitra strategis, mulai dari developer, merchant lifestyle, peritel furnitur dan peralatan rumah tangga, hingga mitra travel dan F&B. BTN berharap kehadiran festival ini dapat meningkatkan brand awareness serta mempercepat realisasi akad KPR baik subsidi maupun non-subsidi, sekaligus memperkuat sinergi dengan pelaku industri perumahan.

Selain promo KPR, masyarakat juga dapat menikmati cashback hingga Rp1 juta untuk transaksi travel bersama Dwidaya Tour, serta cashback 30% di berbagai merchant makanan dan minuman seperti Croco, Raa Cha, Popeyes, D’Cost, Burger King, Ban Ban, Gokana, Grillman, Chopstix, Platinum Resto & Cafe, BMK, Hero, hingga Mitra10. Khusus nasabah segmen Prospera, Private, dan Prioritas, BTN turut memberikan beragam benefit tambahan seperti diskon di Mitra10, voucher hotel hingga Rp4,9 juta, hingga cashback pembelanjaan furnitur.

Melalui Bale by BTN, pengunjung juga dapat mengikuti program menarik berupa lelang barang mulai dari 49 Bale Poin, sebagai bagian dari perayaan 49 tahun perjalanan KPR BTN melayani masyarakat.

Rini menegaskan bahwa perayaan HUT ke-49 KPR bukan hanya selebrasi, tetapi juga bentuk komitmen BTN untuk terus memperluas akses perumahan bagi masyarakat. “Kami berharap program bunga spesial dan berbagai kemudahan di Bale Festival dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Ini adalah kesempatan terbaik untuk memulai perjalanan baru memiliki rumah dengan biaya yang sangat kompetitif,” tutur Rini.

Gelar Kuliah Umum di Universitas Udayana, BTN Ajak Generasi Muda Dalami Pembiayaan Hijau

BISNISTODAY.COM, Bali– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendorong generasi muda untuk mendalami pembiayaan hijau atau ramah lingkungan (green financing) di era digital untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan menjaga kelestarian bumi.

Pada kuliah umum yang digelar di Universitas Udayana (Unud), Jimbaran, Bali pada Rabu, 10 Desember 2025, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menilai green financing menjadi hal yang mendesak karena adanya risiko global yakni perubahan iklim yang dapat berdampak buruk tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga keberlangsungan hidup manusia.

Berdasarkan data yang Nixon paparkan, perubahan iklim atau climate change menjadi permanen di dunia sejak enam tahun terakhir di antara berbagai risiko global lainnya, seperti pandemi, ketidakstabilan geopolitik, cybersecurity dan krisis energi. Risiko dari perubahan iklim ini, kata Nixon, dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan sistem keuangan, sehingga sudah saatnya perekonomian digerakkan dengan prinsip keberlanjutan.

“Suhu rata-rata global meningkat antara 1,3 derajat Celsius hingga 1,4 derajat Celsius, tertinggi dalam lima tahun terakhir, dan suhu rata-rata di Indonesia meningkat setiap 10 tahun sejak 1971. Dengan adanya risiko perubahan iklim, kami mulai mengalokasikan kredit kami ke program-program yang berkelanjutan, misalnya membantu rumah sakit hewan yang green dan tidak membiayai sawit dan batubara. Kami membiayai masyarakat yang ingin punya rumah dengan prinsip satu rumah satu pohon,” papar Nixon dalam kuliah umum di Unud, Bali, Rabu (10/12).

Nixon menjelaskan, didorong kesadaran dan komitmen terhadap ekonomi berkelanjutan, BTN menjadi salah satu bank terdepan di Indonesia yang menerapkan prinsip-prinsip green financing dan green banking, di mana perbankan dapat mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan serta berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Praktik ini, kata Nixon, telah menjadi tren global yang diikuti oleh banyak bank, institusi keuangan, dan perusahaan di dunia.

“Di BTN ada beberapa project ramah lingkungan dengan pola-pola pembiayaan green financing. Contohnya hari ini kita mulai coba bergerak ke program energi terbarukan, dengan memberikan dukungan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan menyalurkan kredit untuk pembangunan pabrik pupuk yang mernggunakan energi terbarukan. Ini adalah cara-cara kami untuk menyelamatkan bumi,”

Contoh kongkrit lainnya dari penerapan green financing, kata Nixon, yakni program Rumah Rendah Emisi yang dilakukan BTN dengan melibatkan mitra developer dan produsen material bangunan yang ramah lingkungan (eco-friendly) untuk membiayai 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029.

Terbaru, BTN mendapatkan apresiasi dari Ratu Belanda Queen Maxima dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA) atas program Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu, yang memungkinkan debitur KPR BTN untuk mengumpulkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi untuk kemudian ditukarkan menjadi saldo tabungan di BTN dan dapat mengurangi angsuran KPR setiap bulannya.

BTN juga secara konsisten telah melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan, contohnya mengurangi konsumsi kertas, menggunakan kendaraan listrik untuk operasional, memasang panel surya, dan mendorong digitalisasi baik untuk internal operation maupun untuk nasabah.

“Apa yang kita lakukan terhadap bumi, akan kita tuai kemudian hari. Ini yang saya tularkan ke generasi muda, bahwa kita harus mlihat bumi dengan cara berbeda. Sebab itu, sistem pembiayaan di BTN pun kami ubah,” tutur Nixon.

Pada kesempatan tersebut, BTN secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Universitas Udayana dalam rangka mendukung penyediaan fasilitas jasa dan layanan perbankan serta dukungan untuk pengembangan sivitas akademika di kampus Unud. Melalui kerja sama tersebut, BTN memberikan solusi pengelolaan keuangan untuk operasional kampus Unud dan memenuhi berbagai kebutuhan institusi pendidikan melalui produk dan layanan BTN.

Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D., mengatakan kerja sama antara Unud dan BTN tidak hanya terbatas pada penyediaan layanan perbankan, tetapi juga mendukung aktivitas pembelajaran di seluruh civitas akademika, mulai dari kolaborasi riset, magang, hingga seminar dan kuliah umum.

“Kami mengundang kerja sama yang lebih luas untuk seluruh ruang lingkup sesuai visi Universitas Udayana, karena kami memandang BTN sebagai mitra strategis dalam konteks layanan keuangan dan juga pembelajaran. Diharapkan kerja sama ini dapat mendukung literasi keuangan dan pembelajaran praktek perbankan, sehingga mahasiswa Unud unggul secara akademik dan berkontribusi secara nyata di masyarakat,” tutur Rektor Unud.

HUT KPR ke-49, BTN Salurkan 5,7 Juta Rumah Bagi Rakyat Indonesia

BISNISTODAY.COM, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) merayakan Hari Ulang Tahun Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ke-49 pada Rabu, 10 Desember 2025. Hingga 8 Desember 2025, total penyaluran KPR BTN menembus sekitar 5,7 juta rumah di seluruh Indonesia. Capaian tersebut menjadi bukti konsistensi BTN membuka akses pembiayaan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Selama 49 tahun, BTN telah menyalurkan KPR dengan total plafon senilai Rp504,18 triliun. Penyaluran tersebut terdiri atas KPR konvensional sebanyak 5,23 juta rumah dan pembiayaan kepemilikan rumah berbasis syariah sebanyak 456.749 unit. Adapun 4,38 juta unit disalurkan sebagai KPR subsidi, sedangkan 1,3 juta unit merupakan KPR nonsubsidi.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menuturkan, pencapaian ini menunjukkan peran penting BTN dalam memenuhi kebutuhan hunian layak bagi rakyat, sekaligus menggerakkan perekonomian nasional melalui sektor perumahan.

“BTN merasa bangga dan bersyukur dapat melayani 5,7 juta keluarga Indonesia dalam 49 tahun terakhir karena pencapaian ini merupakan hasil kerja keras yang konsisten untuk menjadi bank pilihan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan hunian impian mereka. Namun, kami tidak ingin berpuas diri karena kami harus terus bekerja untuk jutaan masyarakat lainnya yang belum memiliki rumah ataupun belum mampu merenovasi rumah mereka menjadi lebih layak huni,” ujar Nixon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (10/12).

Penyaluran KPR BTN bermula pada 29 Januari 1974, ketika Menteri Keuangan Ali Wardhana menugaskan BTN sebagai penyelenggara KPR untuk mendukung program perumahan rakyat. BTN resmi menyalurkan KPR perdananya pada 10 Desember 1976 dengan nilai Rp38 juta untuk 17 unit rumah di Semarang dan Surabaya.

Sejak itu, BTN tumbuh menjadi bank pilihan para pembeli rumah pertama (first homebuyers). Hingga kini, KPR tetap menjadi core business BTN dengan kontribusi lebih dari 78% terhadap portofolio dan penguasaan pasar KPR nasional sekitar 40%.

“BTN telah berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi nasional melalui sektor perumahan. Posisi BTN sebagai bank pilihan utama untuk pembiayaan rumah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem properti nasional. Dengan lebih dari 8.000 mitra pengembang dan dukungan pemerintah, BTN memainkan peran penting dalam memberikan dampak turunan kepada 185 subsektor ekonomi di Indonesia,” kata Nixon.

Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menyatakan, bahwa BTN merupakan mitra strategis utama bagi para pengembang nasional dalam penyediaan rumah rakyat. Kuatnya citra BTN sebagai bank perumahan membuat masyarakat kerap menyebut rumah bersubsidi maupun rumah dengan FLPP sebagai “rumah BTN”.

“Saking terkenalnya BTN sebagai bank penyedia perumahan, kalau mau beli rumah subsidi orang mengatakan ‘rumah BTN’. Branding ini sudah melekat sangat lama,” ujar Bambang.

Sejarah panjang kemitraan BTN dan REI menjadi fondasi penting dalam mendorong penyediaan hunian layak bagi masyarakat. REI yang telah berdiri selama 53 tahun, dan BTN yang menyalurkan KPR selama 49 tahun, berjalan hampir bersamaan dalam membangun sektor perumahan nasional.

“Jadi memang kami saling mendukung dan bahu-membahu untuk mengembangkan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat,” ucapnya.

Namun, Bambang mengingatkan bahwa persaingan penyaluran KPR semakin ketat. Bank-bank lain kini turut menawarkan produk pembiayaan rumah. Sehingga BTN perlu meningkatkan kualitas layanan agar tetap menjadi pilihan utama.

Yang paling dibutuhkan para pengembang saat ini adalah komitmen BTN untuk mempercepat dan menyederhanakan proses KPR, khususnya KPR subsidi. Prosedur yang mudah dan cepat diyakini dapat memperlancar pembiayaan perumahan dan memastikan masyarakat berpenghasilan rendah dapat segera memiliki rumah.

“Harapan REI kepada BTN tentu komitmen yang lebih kuat, khususnya untuk membantu sektor perumahan. Layanannya perlu terus ditingkatkan agar konsumen bisa mendapatkan KPR bersubsidi dengan proses pengajuan yang sederhana dan lebih cepat,” ujar Bambang.

Bambang menegaskan, percepatan layanan KPR menjadi kunci BTN untuk tetap menjadi pemain utama. Termasuk dalam mendukung target besar pemerintah dalam mewujudkan Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan hingga beberapa tahun ke depan.

“Dengan proses yang lebih cepat, lebih sederhana, dan lebih efisien, target pemerintah sebanyak 3 juta rumah bisa lebih mudah tercapai,” tegasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah menegaskan, perbankan, khususnya BTN, dan para pengembang adalah dua sektor yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya berkolaborasi dalam penyaluran rumah rakyat, termasuk KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Terlebih, tahun 2025 menjadi tahun yang menantang seiring pelaksanaan program 3 juta rumah.

Junaidi berharap BTN, sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia yang menguasai lebih dari 80% KPR subsidi, dapat terus berkontribusi melalui inovasi pembiayaan dan program lainnya. “Saya melihat BTN kini kian ekspansif. BTN bergerilya ke pelosok desa, menyasar pekerja sektor informal—mulai tukang cukur, pedagang bakso, hingga ojek online—yang selama ini sulit tersentuh layanan perbankan. Ini sudah dibuktikan dengan akad kredit BTN untuk pekerja informal di sejumlah proyek anggota Apersi,” ungkap Junaidi.

Data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menunjukkan, sepanjang 2025 Apersi telah membangun 66.147 rumah subsidi, atau sekitar 29,88% dari total penyaluran KPR FLPP nasional sebesar 221.395 unit. Capaian ini menempatkan Apersi sebagai penyumbang terbesar kedua penyaluran KPR FLPP secara nasional.

Sementara itu, dalam rentang 2022 hingga 14 November 2025, Apersi telah menyalurkan 219.631 rumah subsidi dengan total KPR FLPP yang terserap mencapai sekitar Rp26,3 triliun. Pembangunan rumah tersebut tersebar di 5.416 perumahan yang berada di 311 kabupaten/kota di Indonesia.

Sebanyak 130.514 unit di antaranya merupakan rumah subsidi yang memanfaatkan KPR FLPP yang disalurkan oleh BTN. Artinya, porsi BTN mencapai 59,42% dari total KPR FLPP yang diserap anggota Apersi selama 2022–2025.

“Penyaluran KPR FLPP oleh Apersi dilakukan bersama bank-bank penyalur mitra BP Tapera, salah satunya BTN. Karena itu, sebanyak 3.100 anggota Apersi di sisa waktu Desember ini siap bekerja keras mewujudkan target KPR FLPP nasional tahun ini yang mencapai 350 ribu unit,” tegas Junaidi.

Toshiba Gelar Toshiba Japandi Style Exhibition

Bisnistoday- Toshiba Lifestyle Indonesia resmi menggelar Toshiba Japandi Style Exhibition bertajuk “Japandi Style: The Art of Essential Living” yang berlangsung pada 5-7 Desember 2025 di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang.

Acara ini menghadirkan pengalaman gaya hidup Japandi yang menggabungkan teknologi unggulan dari Jepang dengan estetika Skandinavia yang modern dan berkelas, sekaligus memperkenalkan rangkaian Toshiba Japandi Series kepada publik.

Pengunjung dapat menikmati display produk Toshiba Japandi dalam nuansa Japandi yang elegan, serta mengikuti berbagai aktivitas bertema Jepang yang interaktif, mulai dari origami making dan Japanese fan painting yang dapat dibawa pulang, nail art dan photobooth, hingga menikmati snack Jepang gratis melalui permainan tradisional Jepang “Omikuji.”

Acara ini juga menghadirkan Omakase Matcha Experience, serta Japanese Omakase eksklusif bersama Chef Hideki, memberikan pengalaman kuliner Jepang premium bagi pengunjung terpilih. Selain itu, pengunjung dapat menikmati Japandi Cafe yang membagikan matcha gratis setiap hari selama pameran.

Rangkaian acara semakin meriah dengan penampilan spesial dari Hivi serta OomLeo Berkaraoke ft. Reza Chandika, yang menghadirkan suasana lebih seru.

Hafizh Maulana, Head of Marketing Communication Toshiba Lifestyle Indonesia, menyampaikan: “Japandi Style Exhibition kami hadirkan sebagai cara untuk membawa konsep Japandi lebih dekat kepada masyarakat. Melalui instalasi produk dan rangkaian aktivitas yang kami siapkan, kami ingin menunjukkan bagaimana desain Japandi Toshiba yang elegan serta fitur produk yang canggih dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan rumah yang modern, elegan, namun tetap nyaman bagi penggunanya”, Dewi

BSN Ajak Santri Perkuat Literasi Ekonomi Syariah di Indonesia

BISNISTODAY.COM, Ponorogo – Sebagai negara Muslim terbesar di dunia dengan populasi umat Islam yang mencapai 87,2 persen dari total penduduk sebesar 229 juta jiwa, keberadaan perbankan syariah di Indonesia sangat dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Terlebih lagi, Indonesia memiliki ekosistem ekonomi syariah yang tersebar di berbagai sektor mulai dari lembaga keuangan, lembaga pendidikan, rumah sakit Islam, ormas Islam, hingga kebutuhan untuk pemenuhan produk halal maupun ibadah seperti haji dan umroh yang membutuhkan keberadaan perbankan syariah.

Potensi tersebut belum termasuk dengan keberadaan 30.494 pesantren yang saat ini memiliki sekitar 4.373.694 santri di seluruh Indonesia.

Hadirnya PT Bank Syariah Nasional (BSN) yang mengusung visi menjadi mitra utama keuangan keluarga yang berkah dan amanah diharapkan bisa memenuhi layanan syariah inklusif di Indonesia termasuk potensi besar di lingkungan pesantren tersebut.

BSN yang sebelumnya merupakan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau (UUS BTN), selama lebih dari 20 tahun telah menjadi salah satu pilar dalam memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia melalui solusi pembiayaan yang inovatif.

“Dalam menggerakkan ekonomi syariah, pesantren memiliki lima peran penting yakni sebagai pusat edukasi dan literasi, penggerak UMKM syariah, penguatan inklusi keuangan syariah, penguat ekonomi halal dan sebagai laboratorium ekonomi syariah,” kata Direktur Utama Bank Syariah Nasional (BSN) Alex Sofjan Noor, saat menyampaikan Kuliah Umum bertajuk “Peran Pesantren dalam Transformasi Ekonomi dan Perbankan Syariah yang Berkelanjutan di Era Digital”, di Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (4/12).

Alex yang menjadi salah satu dosen tamu dalam rangkaian acara 13th ASEAN International Conference of Islamic Finance (AICIF) 2025 sekaligus peringatan 100 Tahun berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor tersebut, menjelaskan bahwa peran pesantren sebagai pusat edukasi dan literasi ekonomi syariah di Indonesia masih kecil perannya dibandingkan dengan Malaysia.

Berdasarkan data Islamic Finance Literasi, peran pesantren sebagai pusat edukasi dan literasi ekonomi syariah di Indonesia angkanya baru mencapai 39,11 persen, sementara di Malaysia mencapai 80,2 persen.

BSN mengajak kalangan pesantren maupun santri di seluruh Indonesia berkolaborasi dalam upaya meningkatkan peran sebagai pusat edukasi dan literasi ekonomi syariah.

BSN sendiri usai resmi menerima limpahan aset dan liability dari UUS BTN saat ini memiliki 36 kantor cabang 83 KCPS serta lebih dari 2.098 e-channel (ATM dan CRM). BSN akan memperluas jangkauan layanannya tersebut dengan produk-produk baru yang unik dan inovatif seperti KUR Syariah yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum termasuk yayasan pesantren maupun para santri untuk membuka usaha.

Selain itu BSN sedang menyiapkan aplikasi digital banking, yang diharapkan dapat memberikan pengalaman nasabah terbaik melalui layanan digital dan finansial yang komprehensif. Layanan tersebut diharapkan akan memberikan kemudahan transaksi layanan perbankan dengan cara yang lebih aman, cepat dan mudah serta sesuai dengan prinsip syariah.

Sementara itu Wakil Rektor II Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) Setiawan bin Lahuri mengatakan bahwa kuliah umum yang dilakukan BSN ini tentunya memberikan masukan yang penting bagi mahasiswa UNIDA Gontor.

“Kita yang ada di pesantren ini tetap memiliki peran yang krusial dalam perkembangan perbankan nasional,” tuturnya.

Ditambahkan, kegiatan tersebut juga membuka wawasan mahasiswa bahwa mengembangkan ekonomi syariah di pesantren ini sangatlah memiliki peluang yang sangat besar.

“Harapan kita kepada BSN besar sekali. Kita berharap BSN bisa menjadi mitra utama pendidikan tinggi di Indonesia, sekaligus mitra utama kampus-kampus dan UMKM  agar pemberdayaan sektor ril terwujud,” ujar Setiawan.

– 

Penyaluran Kredit Program Perumahan Tembus Rp1,3 Triliun, BTN Kuasai Pasar Nasional

BISNISTODAY.COM, Jakarta–PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil menjadi bank penyalur Kredit Program Perumahan (KPP) dengan nilai penyaluran terbesar secara nasional seiring dengan permintaan yang bertumbuh di sektor perumahan.

Hanya dalam kurun waktu satu bulan lebih, yakni sejak 24 Oktober 2025 setelah KPP diluncurkan hingga 30 November 2025, BTN menyalurkan kredit KPP sebesar Rp1,3 triliun kepada debitur di seluruh Indonesia.

Secara nasional, data Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menunjukkan, sebanyak sembilan bank penyalur KPP membukukan total penyaluran sebesar Rp2,09 triliun hingga akhir November 2025, yang terdiri dari kredit sisi supply (pasokan) sebesar Rp1,94 triliun dan sisi demand (permintaan) sebesar Rp149,69 miliar. Dari pencapaian tersebut, BTN menguasai lebih dari 61% penyaluran nasional.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, keberhasilan BTN menyalurkan kredit KPP dengan nilai terbesar secara nasional ditopang oleh kebutuhan untuk pembiayaan yang meningkat dari para pelaku usaha sektor properti sekaligus pengalaman BTN yang panjang dalam mengembangkan ekosistem perumahan selama 75 tahun dan bermitra dengan lebih dari 7.000 developer.

“BTN selama ini dikenal sebagai pemain utama untuk pembiayaan kepemilikan rumah melalui program pemerintah, sehingga menjadi rujukan bagi masyarakat terutama pengusaha sektor perumahan ketika mereka membutuhkan dukungan pembiayaan. Kredit Program Perumahan menjadi solusi yang menarik bagi pelaku usaha sektor perumahan termasuk untuk skala UMKM, dan BTN memiliki expertise di bidang ini,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (4/12).

Nixon mengatakan, para pelaku usaha perumahan terutama developer menunjukkan minat yang tinggi terhadap kredit KPP sisi supply. Data Kementerian PKP menunjukkan, dari total penyaluran KPP sebesar Rp2,09 triliun secara nasional hingga akhir November 2025, sebanyak Rp1,44 triliun disalurkan untuk para pengembang perumahan di sisi supply, tertinggi di antara sektor-sektor lainnya.

“Ini juga sesuai dengan pengamatan kami bahwa para debitur BTN yang wiraswasta seperti developer dan kontraktor membutuhkan skema kredit menarik untuk memperluas proyek mereka, atau misalnya pengusaha bahan bangunan menambah kapasitas stok mereka. Dengan potensi yang tinggi ini, kami yakin KPP akan menjadi mesin baru bagi BTN ke depan,” ujarnya.

BTN juga telah melakukan sosialisasi KPP di beberapa daerah dan melihat minat yang tinggi karena kebutuhan terhadap perumahan meningkat sejalan dengan perekonomian lokal yang juga bertumbuh di berbagai daerah tersebut. Sebagai contoh, wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan Sumatera masih menjadi kontributor terbesar untuk kredit KPP BTN sisi supply, dengan jumlah debitur masing-masing mencapai lebih dari 100.

“Sejumlah daerah seperti pulau Jawa dan Sumatera masih sangat potensial untuk penyaluran KPP karena ekonominya terus bertumbuh. Dengan adanya aktivitas ekonomi, semakin banyak keluarga baru yang membutuhkan rumah, sehingga para developer dan kontraktor membutuhkan pendanaan untuk mengembangkan proyek mereka. BTN membantu para pelaku usaha ini agar mereka dapat membangun hunian yang layak dan memenuhi kebutuhan tersebut,” tutur Nixon.

Nixon mengakui, KPP akan menjadi salah satu andalan BTN pada 2026 karena pemerintah telah mengalokasikan Rp130 triliun untuk program ini. Selain itu, semakin banyak nasabah wirausaha di BTN yang menunjukkan ketertarikan terhadap KPP. Untuk itu, kata Nixon, BTN juga mendorong bagi nasabah wirausaha yang sebelumnya telah memiliki KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mengajukan top up kredit guna mendukung usahanya dengan fasilitas KPP.

“Kami berharap para nasabah wiraswasta yang sebelumnya merupakan debitur KPR FLPP dapat mengajukan top up dengan fasilitas KPP. Jika mereka ada kebutuhan renovasi atau menambah kamar untuk rumah sekaligus tempat usaha mereka, kami akan bantu mekanisme top up-nya,” ungkapnya.

Pemerintah sebelumnya meluncurkan Kredit Program Perumahan pada 21 Oktober 2025, dengan dasar hukum Peraturan Menteri Koordinasi Perekonomian (Permenko) No. 13 Tahun 2025 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Program Perumahan, dan Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Nomor 13 Tahun 2025 tentang Kriteria Penerima dan Ekosistem Kredit Program Perumahan.

Sebagai gambaran, kredit KPP sisi supply ditujukan untuk pelaku usaha perumahan seperti developer, kontraktor, dan pedagang bahan bangunan yang membutuhkan pembiayaan modal kerja atau investasi pembangunan rumah. Sementara itu, KPP sisi demand ditujukan untuk UMKM individu atau badan usaha yang membutuhkan kredit untuk membeli, membangun, atau merenovasi rumah guna mendukung kegiatan usahanya.

Pemerintah mematok plafon KPP sisi supply di atas Rp500 juta hingga Rp5 miliar per debitur, dan dapat ditingkatkan plafonnya hingga Rp20 miliar. Suku bunga sisi supply ditawarkan ke masyarakat dengan rate 5,99%, dengan tenor hingga 4 tahun untuk kredit modal kerja dan hingga 5 tahun untuk kredit investasi, yang dapat diperpanjang hingga 7 tahun.

Sedangkan KPP sisi demand memiliki plafon maksimal Rp500 juta, sesuai dengan segmen dan tujuan peruntukkannya yaitu UMKM yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli, membangun, atau merenovasi tempat tinggal yang seringkali menjadi tempat usaha mereka. Bunga untuk kredit KPP sisi demand ditetapkan 6% efektif per tahun dan tetap (fixed) selama 5 tahun, dengan tenor tersedia hingga 20 tahun.

“Adanya subsidi bunga dari pemerintah dan level bunga yang lebih rendah dari rata-rata bunga kredit konstruksi menjadikan kredit program perumahan ini sangat menarik di mata pelaku usaha,” ujar Nixon.

BTN Housingpreneur 2025 Siap Wujudkan Mimpi Talenta Muda Jadi Wirausaha Sukses

BISNISTODAY.COM, Makassar-Roadshow BTN Housingpreneur 2025 resmi mendarat di Makassar dengan satu pesan kuat: saatnya talenta muda menembus batas dan mengubah ide menjadi bisnis nyata.

Gelaran yang berlangsung pada Rabu, 3 Desember 2025 di Grand Ballroom UNHAS Hotel & Convention ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa, kreator, dan pelaku usaha muda di Kawasan Timur Indonesia (KTI) untuk naik kelas dalam ekosistem perumahan nasional.

Corporate Secretary BTN Ramon Armando menegaskan bahwa Makassar bukan sekadar lokasi roadshow—melainkan pusat lahirnya solusi baru bagi tantangan hunian nasional. Dengan populasi perkotaan yang sudah melampaui 1,4 juta jiwa dan kebutuhan hunian lebih dari 91 ribu unit per tahun, kota ini menjadi “laboratorium alami” bagi inovasi perumahan. Terlebih, sekitar 35% dari total populasi Makassar adalah generasi muda berusia 15-34 tahun, dan dua-pertiga dari populasi di kota ini merupakan usia produktif.

“BTN Housingpreneur hadir untuk mendorong talenta muda Makassar melampaui batas kreativitas mereka. Tema tahun ini, Elevate Beyond Your Limit, mengajak peserta tidak hanya memikirkan ide, tetapi membawa ide itu menjadi bisnis yang bankable dan berdampak,” ujar Ramon.

Bagus Hendrisetiawan, Kepala Kantor Wilayah Sulawesi,Maluku dan Papua BTN yang hadir pada acara tersebut menilai, tujuan BTN Housingpreneur, yakni untuk menggali ide-ide baru dan out of the box terkait dengan perumahan dari para talenta muda di Makassar yang merupakan pusat inovasi di kawasan timur Indonesia. Melalui ajang ini, BTN mempertemukan mahasiswa dan pelaku usaha sektor perumahan agar ide-ide yang ada dapat langsung dipraktekkan di lapangan.

“Selain untuk penelitian selama dua tahun berturut-turut, mahasiswa Unhas juga dua kali menjadi juara BTN Housingpreneur. Jadi harapannya, bagaimana para mahasiswa dan stakeholders di sini untuk bisa menjadi wirausaha muda yang nantinya terlibat langsung dalam pembenahan atau mendukung sektor perumahan terutama dengan BTN,” jelas Bagus.

Untuk memberikan motivasi  talenta muda mewujudkan ide mereka menjadi solusi riil, BTN menghadirkan Moh. Rozaqul Anam, Juara 2 BTN Housingpreneur 2024 Kategori Housing Related Innovation sekaligus Co-Founder Paktukang—startup yang kini berkembang cepat di sektor jasa konstruksi, pada roadshow di Makassar.

Anam berbagi kisah bagaimana ide sederhana tentang tukang bangunan dan transparansi harga bertransformasi menjadi platform besar bernama Paktukang. Startupnya tersebut membantu menghitung item pekerjaan dan biaya jasa tukang secara detail, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kini, Paktukang telah bekerja sama dengan BTN melalui pemberian Kredit Program Perumahan, dan fitur baru CCTV monitoring bekerja sama dengan Bardie  Smarthome untuk memantau pembangunan properti dari jarak jauh.

“Bagi saya, BTN Housingpreneur tidak terasa seperti kompetisi karena ini ekosistem. Bagi kita yang punya ide terkait perumahan bisa langsung bertemu stakeholders yang relate. Ajang ini tidak hanya memberi hadiah, tetapi juga akses untuk mentoring, jaringan developer, peluang kerja sama, dan validasi bisnis. Pertumbuhan yang biasanya kami capai dalam tiga bulan, bisa kami capai dalam satu bulan setelah ikut ekosistem ini,” jelas Anam.

BTN berharap semakin banyak talenta muda Makassar mengikuti jejak Anam—bukan hanya ikut kompetisi, tetapi benar-benar naik kelas sesuai semangat Elevate Beyond Your Limit.

BTN Housingpreneur 2025 menyediakan total hadiah Rp1,5 miliar, inkubasi bisnis selama tiga bulan, serta akses ke jejaring perumahan nasional mulai dari pengembang, penyedia material, hingga calon pembeli.

Sebelum Makassar, roadshow telah digelar di UI, ITB, ITS Surabaya, dan USU Medan. Setelah Makassar, BTN akan melanjutkan roadshow ke kota lainnya.

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Peserta dapat mengikuti talkshow, campus hiring, games, doorprize, dan mendapatkan e-certificate.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui btn.id/btnhpmksr25. Informasi lengkap tersedia di www.btnhousingpreneur.com atau Instagram @btnhousingpreneur. Pendaftaran kompetisi dibuka hingga 15 Desember 2025.

BTN Resmikan Wajah Baru Kanwil Jateng DIY, Perkuat Transformasi Digital dan Pembiayaan Daerah

BISNISTODAY.COM, Semarang-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meresmikan wajah baru gedung Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Digital Store Karang Ayu, Senin (1/12).

Gedung yang dipadukan dengan bangunan _heritage_ itu menjadi simbol komitmen BTN dalam menghadirkan layanan perbankan terbaik, modern, dan inklusif bagi masyarakat Jateng dan DIY.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, gedung baru tersebut dibangun untuk menjawab kebutuhan ruang sekaligus memperkuat transformasi perseroan yang dalam dua tahun terakhir banyak melakukan pembaruan, baik dari sisi operasional maupun fisik kantor. “Ini adalah bagian dari transformasi di BTN. Kita memang setahun dua tahun terakhir banyak melakukan perubahan, termasuk fisik kantornya. Jadi banyak hal yang kita ubah,” ujarnya.

Nixon menilai, lokasi gedung sangat strategis, berada di Jalan Mgr. Sugiopranoto yang merupakan pusat komersial, perbankan, dan aktivitas masyarakat Semarang. BTN menggabungkan desain modern dengan bangunan _heritage_ lama yang tetap dipertahankan. Perpaduan itu menjadi identitas baru BTN yang kokoh dan berwawasan ke depan untuk mendukung produktivitas, kualitas layanan, dan inovasi. Gedung tersebut dilengkapi berbagai fasilitas seperti _basement_, aula, ruang rapat, musholla, ruang laktasi, area hiburan, _sky garden_, serta _rooftop_.

“Lokasi ini strategis, tetap kita pertahankan gedung _heritage_. Ini jadi seru antara _heritage_ dan gedung modern, desainnya kita satukan menjadi representasi perjalanan BTN dengan tetap menjaga warisan, namun tampil modern dan berbasis teknologi,” ungkapnya.

BTN memodernisasi gedung _heritage_ tersebut menjadi Digital Store pertama di Jawa Tengah dan ke-11 di Indonesia. Kantor cabang digital ini menggantikan fungsi _teller_ dan _customer service_ dengan sistem berbasis digital dan kecerdasan buatan (AI). Nasabah dapat membuka rekening hanya dalam 3–5 menit melalui pemindaian KTP yang terintegrasi dengan Dukcapil. Hingga kini, lebih dari 20 kantor cabang BTN telah dikonversi menjadi cabang digital.

“Dalam transformasi digital ini BTN tidak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) atau _lay-off_ karyawan. Mereka kami pindahkan ke fungsi yang lebih penting seperti sales dan operations karena memang fungsinya sudah bisa digantikan oleh teknologi dan AI. Dengan cara ini pelayanan jauh lebih baik, lebih cepat, lebih akurat,” kata Nixon.

Dalam kesempatan itu, Nixon juga menyoroti potensi ekonomi Jawa Tengah yang terus tumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Jateng pada triwulan III 2025 tercatat melaju 5,37% secara tahunan, melampaui rata-rata nasional. Pertumbuhan tersebut ditopang sektor-sektor utama seperti industri pengolahan/manufaktur, perdagangan besar dan eceran, pertanian, serta konstruksi. Gabungan empat sektor tersebut menyumbang 70–75% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jateng.

“Stabilitas dan pertumbuhan pada multi sektor menghasilkan basis profil masyarakat yang beragam, meliputi pekerja tetap, pelaku usaha UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), profesional, hingga pekerja industri yang menjadi potensi bisnis bagi BTN,” beber Nixon.

Ke depan, BTN akan memperluas ekspansi pembiayaan perumahan dan non-perumahan (_beyond mortgage_), termasuk pembiayaan UMKM melalui program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perumahan yakni Kredit Program Perumahan (KPP) dengan bunga 6%. Program ini menyasar pekerja informal dan wiraswasta yang sebelumnya sulit mengakses kredit pemilikan rumah (KPR) lantaran tidak memiliki slip gaji.

“Sekarang tidak ada alasan lagi. Pemerintah sudah menyiapkan KPP hingga Rp500 juta yang disubsidi negara. Developer kecil juga bisa memanfaatkan plafon hingga Rp5 miliar per putaran, empat kali putaran sampai Rp20 miliar,” jelas Nixon.

BTN juga berupaya memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah dan komunitas, baik di sektor perumahan maupun non-perumahan. Nixon menyatakan portofolio kredit BTN saat ini masih didominasi sektor perumahan dengan porsi 85%, namun angka itu telah menurun dari sebelumnya 95%.

“Bukan karena kredit perumahan melambat, tetapi karena kredit non-perumahan tumbuh lebih cepat. Kami menargetkan porsi kredit perumahan dan non-perumahan dapat mencapai 70–30% pada 2029. Sisi non-perumahan akan terus kami dorong, termasuk UMKM, agar BTN dapat berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Nixon berharap fasilitas lengkap dan layanan digital yang dihadirkan di gedung baru dapat memperkuat kinerja Kanwil Jateng DIY sekaligus menjadikan BTN sebagai _role model_ digital banking di daerah. “Kami ingin layanan semakin cepat, aman, dan berorientasi pada pengalaman nasabah. Gedung ini menjadi contoh nyata inovasi perbankan di Jawa Tengah,” tegasnya.

– 

Nutriflakes Gandeng Deddy Mizwar, Ajak Generasi Muda & Senior Lawan Masalah Lambung

Bisnistoday– Bertepatan dengan perayaan ulang tahun yang ke-4, Nutriflakes, minuman sereal sehat umbi garut yang diformulasikan khusus untuk bantu redakan, cegah, & atasi masalah asam lambung (Maag & GERD) secara resmi mengumumkan Deddy Mizwar sebagai Brand Ambassador (BA). 

Aktor senior yang dikenal sebagai ikon obat sakit maag ini kini memilih solusi kesehatan alami dan herbal, sebuah langkah yang merefleksikan pesan utama kampanye Nutriflakes “Lambung Aman Hidup Nyaman”.

Nutriflakes mengandung formula gastroprotektif yang memiliki kemampuan untuk melindungi mukosa lambung, hadir sebagai solusi lengkap bagi masalah kesehatan lambung khususnya, pencernaan umumnya, dan untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Terbuat dari bahan alami premium, yaitu umbi garut, daun kelor, psyllium husk, susu etawa, dan gula aren, Nutriflakes tidak hanya meredakan gejala serta memberikan solusi sementara, tetapi juga menjadi teman di segala kondisi.

“Nutriflakes adalah produk yang tidak hanya menjadi solusi saat kita sakit saja, tetapimenjadi teman untuk hidup lebih sehat di segala kondisi, didukung dengan kepraktisan, rasanya yang enak, & bisa dikonsumsi oleh usia 2 tahun ke atas,” ujar Pery Oktriansah, Brand Manager Nutriflakes, saat peluncuran Nutriflakes di Jakarta, 1 Desember 2025.

Pery Oktriansah juga menjelaskan bahwa Nutriflakes dilahirkan dari kebaikan alamuntuk kebaikan negeri yang bahan alaminya berasal dari tangan petani-petani terbaiklokal. Hal ini selaras dengan visi Nutriflakes yang ingin mengangkat dan mengutamakan ketahanan pangan lokal. Komitmen ini tidak hanya memastikan kualitas produk yang premium, tetapi juga menjadi upaya nyata brand dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Nutriflakes yang mengandung formulasi gastroprotektif juga menyediakan solusikesehatan dengan kandungan karbohidrat kompleks, serat, & nutrisi lainnya, sehinggamembuat rasa kenyang lebih lama, membantu mencegah peradangan, serta support pemenuhan nutrisi harian, menjadikannya teman ideal untuk gaya hidup sehat (healthy lifestyle) secara menyeluruh.

Kehadiran Deddy Mizwar sebagai Brand Ambassador menandai fase baru bagi komitmen Nutriflakes. Ditunjuknya Deddy Mizwar sebagai Brand Ambassador bukan hanya tentang sosok ikonik, tetapi juga tentang keselarasan nilai. Aktor yang dulunya dikenal sebagai ikon obat sakit maag ini ternyata sudah menjadi loyal customer Nutriflakes & merasakanmanfaatnya secara langsung.

“Bagi saya, Nutriflakes bukan hal baru karena saya sudah coba & merasakan langsung manfaatnya. Sejak minum Nutriflakes, hidup saya terasa lebih nyaman & lebih sehat. Rasanya enak, saya & istri sangat suka,” ungkap Deddy Mizwar dalam sesi Talkshow bersama Brand Nutriflakes dan Vania Christiawantho selaku Ahli Gizi.

Deddy Mizwar mengaku bahwa makin bertambah usia, makin menyadari akan kesehatan jangka panjang, sehingga sudah seharusnya memilih solusi kesehatan yang alami, berkelanjutan, dan mengedepankan produk dalam negeri. Keputusan untuk berkolaborasi dengan Nutriflakes agar dapat memberikan kebaikan secara lebih luas kepada masyarakat juga selaras dengan nilai-nilai personal yang beliau yakini.

Masalah kesehatan lambung, seperti Maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), kian menjadi keresahan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia karena dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Vania Christiawantho, selaku Ahli Gizi, jugamemaparkan bahwa kandungan Nutriflakes sangat relevan dengan kebutuhan nutrisiharian anak muda masa kini. Umbi garut kaya akan karbohidrat kompleks & bersifatgastroprotektif yang melindungi serta aman bagi lambung. Daun kelor kaya antioksidan untuk bantu cegah peradangan, serta psyllium husk yang merupakan sumber serat & berperan sebagai makanan bagi bakteri baik di pencernaan (prebiotik).

“Kandungan vitamin dan mineral Nutriflakes juga membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh, sangat cocok untuk mendukung gaya hidup sehat secara menyeluruh dengan cara lebih praktis & rasa lebih enak,” tambah Vania Christiawantho, selaku Ahli Gizi.

Nutriflakes berkomitmen  untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan lambung, pencernaan, & tubuh secara menyeluruh untuk memperoleh hidup yang lebih nyaman, tentunya bebas asam lambung, maag, serta GERD. Dewi